Yunita memutar kedua bola matanya menatap heran pada Nyonya besarnya. "Hah! Maksud Nyonya?" Yunita mendongakkan kepalanya, "Memangnya ada ya yang sudah meninggal bisa balik lagi?" Lanjut Yunita.
"HAH! Sudahlah! Percuma saja saya ngomong sama kamu," ujar Zalina menggeleng kepalanya. "Sudahlah mendingan saya ngomong sama tembok daripada ngomong sama kamu!" Zalina melangkahkan kakinya, sambil meminum secangkir teh di tangannya.
Yunita terheran-heran pada ucapan Zalina, lalu Yunita memanggilnya kembali. Pikirnya, ini kesempatan untuk menakut-nakuti Zalina.
"Nyonya-nyonya ... tunggu!" Yunita memanggilnya kembali.
Zalina pun menghentikan langkahnya, dan menoleh kembali pada asisten rumah tangganya.
"Ada apa?" tanya Zalina.
'Ini kesempatan bagus untuk mengerjainya!' batin Yunita tersenyum licik.
"Hei ... ada apa? Kenapa kau memanggilku, setelah saya sahuti kamu tapi malah diam, cepat katakan ada apa?"
"Jangan-jangan itu hantunya Nona Marcella, Nyonya!"