Tina dan Cindy menangis bersamaan, anak menangis karena melihat Tina yang menangis tanpa henti.
Mereka telah sampai di rumah sakit yang disebutkan Nino, dan telah juga mengetahui kebenarannya dari Dokter.
Tina tidak bisa terima itu semua, kenapa harus pergi seperti itu bukankah mereka baru sebentar saja saling mengenal.
"Sabar bu, semua sudah takdir Tuhan, kita hanya bisa menerimanya saja"
"Tapi kenapa, kenapa harus meninggal seperti itu, apa penyebabnya ?"
"Dia dipukuli dan bersamaan dengan itu penyakit di kepalanya kumat, atau entah juga penyakitnya sedang kumat dan ia dipukuli, sehingga ia tidak bisa bertahan untuk tetap hidup"
Tina menggeleng, jahat sekali orang yang memukulinya itu, kemana akal warasnya kenapa bisa memukuli orang sampai meninggal seperti itu.
"Sudah bu, saya minta maaf karena kemarin orang yang membawa pasien kesini mengatakan jika pasien hidup sebatang kara, sehingga saya memutuskan untuk mengurusi jenazahnya disini saja"