Untuk pertama kalinya Nadia duduk di ruang BK di antara dua orang yang ternyata sering duduk di ruangan ini.
"Siapa yang bisa menjelaskan semuanya?" tanya Pak Roy setelah berhasil mendapat izin dari Bu Rima untuk mengatasi masalah ini.
Pertanyaan dari Pa Roy barusan tidak mendapat jawaban dari mereka bertiga.
"Baiklah, kalau begitu. Saya akan bertanya ke kalian satu per satu," kata Pak Roy memutuskan.
"Ada perlu apa kamu datang ke sekolah ini, Gian? Bukannya kamu harus belajar di sekolah baru kamu?" Pak Roy memilih Gian sebagai orang pertama yang harus menjawab pertanyaannya.
"Untuk menjebak Nadia," jawab Gian dengan begitu enteng. Dari suaranya, tidak terdengar rasa takut dan rasa bersalah sedikitpun.
"Maksud kamu?"
"Pengen iseng aja." Lagi-lagi, Gian menjawab dengan santai.
"Iseng?" Razka menoleh ke arah Gian dengan tatapan yang masih penuh dengan amarah.
Gian membalas tatapan Razka sambil tersenyum sinis. "Iya. Gue udah jelasin tadi, 'kan?"