"Ck, bodo amat lah! Eh lagian juga ya tuh buah banyak mana mungkin si Arsel abis sendiri pasti di bagi-bagi lah. Iya nggak Sel." Arga menaik turunkan alisnya menatap Arsel.
"Terserah lo," jawab Arsel membuat Arga tersenyum kemenangan.
"Oh ya yang lain mana? Kok diluar nggak ada yang jagain?" tanya Garrel.
"Oh itu beberapa ada yang pulang terus lagi makan di cafe sebrang." Jawab Zico.
"Eh duduk Chel." Zico bangkit berdiri mempersilahkan Rachel duduk di kursi.
"Makasih Zic." Zico hanya mengangguk saja dan berdiri di samping Garrel.
"Lo gapapa kan Chel?" tanya Arsel.
"Gue gapapa kok Sel, cuma luka kecil aja nih.." Rachel menunjukan plester di keningnya.
"Syukurlah kalau lo gapapa. Semalam tuh si Garrel susah banget gue suruh buat temuin lo sampai gue ketembak tetep aja anaknya nggak mau."
"Gue kalau jadi Garrel bakalan lakuin hal yang sama juga kok."
Arsel tersenyum tipis, ia melirik Garrel. "Beruntung lo dapetin Rachel, Rel."
