Prangg..
Terdengar suara benda jatuh dari lantai atas. Rachel segera menaiki tangga pasti suara itu berasal dari kamar Axel. Rachel pun berlari menuju kamar Axel.
Ceklek..
Rachel membuka mulutnya tidak percaya, melihat kamar Axel lebih berantakan dari ruang tengah.
"Lo--argh.."
"Kak Axel." Rachel berlari menghampiri Axel yang terjatuh dari atas kasur dan gelas pecah yang berserakan.
"Gue nggak perlu bantuan lo." Axel menepis tangan Rachel yang ingin membantunya berdiri.
"Kak muka kakak pucat banget. Kakak sakit, huh?" tanya Rachel khawatir melihat wajah Axel yang sangat pucat.
"Gue nggak sakit," sangkal Axel.
"Kakak nggak usah bohong." Rachel menaruh telapak tangannya di kening Axel. "Yaampun kak badan kakak panas banget. Sekarang kita ke rumah sakit ya kak?"
"Gue bilang gue nggak sakit."
Rachel menggelengkan kepala. "Nggak, kakak demam. Kita ke rumah sakit ya kak?" bujuk Rachel, sekali lagi.