Keputusan yang Layla buat sudah bulat. Tidak ada yang bisa merubahnya kecuali Yang Maha Kuasa. Layla memeluk mamanya yang sudah di banjiri air mata. Bergantian untuk memeluk Zela tidak beda jauh dengan mamanya.
"Beneran mau pergi s-sekarang?" tanya Zela, isakannya terus keluar. Hanya karna ini seorang Zela menangis sesenggukan.
"Iya, Zela. Jaga diri baik-baik ya," pesan Layla.
"Vin, jagain Zela ya."
"Pasti."
"Kamu baik-baik ya di sana Layla," pesan Embun. Dan mendapat anggukan dari Layla.
"Layla berangkat ya, keretanya udah mau berangkat."
"Hati-hati Layla. Kalau ada kesempatan, main ke sini lagi ya," pesan Zela.
"Iya, pasti kok."
***