Hafiz melepaskan pelukan Raihana, lalu ia menatap wanita di hadapannya. "Kamu yakin kalau kamu gak kesepian?" tanyanya. Raihana hanya menganggukkan kepala dengan ragu.
"Jangan bohong, Raihana! Tolong jujur sama aku!" pinta Hafiz. Raihana yang bingung hanya bisa menundukkan kepalanya. Ia memang ingin mengatakan jika dirinya kesepian, tetapi lagi-lagi ia tak mau memberikan Hafiz kesempatan untuk masuk ke dalam kehidupannya lagi.
"Rai!" panggil Hafiz. Raihana yang semula menundukkan kepala menoleh ke arahnya. Tanpa ia duga, Hafiz mencium bibir Raihana dengan begitu lembut dan mesra. Ciuman itu membuat Raihana teringat akan kenangan indahnya bersama Hafiz. Ketika itu ia sangatlah bahagia dan selalu menghabiskan waktu bersama Hafiz dengan bersenang-senang. Kini kenangan indah itu hanya ada di dalam ingatannya. Ia tak bisa mengulang ataupun mengembalikan waktu indahnya bersama Hafiz.