Malam ini aku terus menatap handphoneku, berharap Kak Derryl akan menghubungiku ketika dia sedang beristirahat dari aktivitasnya. Tak lama kemudian, Kak Derryl menghubungi aku. Betapa senangnya aku. Dengan segera ku angkat panggilan video itu. Namun aneh, Kak Derryl tidak menunjukkan wajahnya dan malah hanya gelap saja.
"Kak, kamu di mana?" tanyaku. Tak ada suara di seberang sana, sangat hening.
"Kakak!" seruku. Aku agak menjauhkan layar handphone dariku. Aku khawatir dia mengerjaiku dan memasang gambar menyeramkan. Huh … aku menjadi parno sendiri. Dalam beberapa menit tidak ada sahutan.
"Kalau Kakak gak ngomong aku matiin aja ya?" ancamku. Dia tak merespon. Menyebalkan sekali. Sudahlah! Aku tidak peduli. Ku matikan sambungan panggilan video itu. Ku lempar benda tersebut ke atas kasur dan memajukan bibirku. Mengapa Kak Derryl menyebalkan sekali? Padahal aku merindukannya. Apakah dia sengaja melakukannya? Atau tidak sengaja melakukan panggilan video? Entahlah.