Sekarang kami sudah tiba di ruang makan yang berdekatan sekali dengan dapur. Aku dan Veno duduk berdampingan, sementara Adeeva dengan Alvian menyiapkan kue yang baru saja matang.
"Kakak kamu baik ya? Pacar kakak kamu juga baik," bisik Veno. Aku hanya tersenyum saja untuk membalas bisikannya itu. Ya. Mereka memang baik, bahkan sangat baik, tetapi kelakuan mereka begitu buruk, sama sepertiku.
"Sudah jadi," ujar Adeeva sembari membawa sebuah loyang kue. Dia menaruhnya di hadapan kami. Lalu kembali pergi entah untuk mengambil apa. Tak lama ia kembali dengan sebuah piring. Ia terlihat membalikkan loyang di atas piring dan tak lama mengangkat loyang itu, terlihatlah sebuah kue yang telah Adeeva buat. Wangi kue yang baru matang itu tercium hingga ke hidungku. Aku yang belum mengisi perut sejak semalam kini mulai kelaparan. Aku meminta kakakku itu untuk segera memotongkan kue untuk aku dan Veno.