Setelah semua tetangga pergi, Rayyan memanggil orang tuanya dan berkata jika ia sudah membeli rumah yang ada di Jakarta dengan harga yang cukup mahal. Tentu Malik dan Marni terkejut, terlebih lagi Rayyan menunjukkan foto rumah di smartphone miliknya. Mereka berdua menangis karena tak menyangka jika Rayyan akan cepat mendapatkan rumah padahal ia baru saja bekerja satu bulan di Jakarta. Rayyan memeluk kedua orang tuanya, lalu meminta mereka untuk segera pindah ke sana.
"Apakah tidak apa-apa jika Ibu dan Bapak tinggal di rumah kamu, Rayyan?" tanya Marni.
"Ya gapapa atuh, Ibu. Rayyan beli rumah kan juga buat Ibu sama Bapak. Rayyan gak mau tinggal sendirian. Rayyan pengen makan masakan Ibu," jawab Rayyan sembari tersenyum kepada ibunya.
"Nanti kalau kamu punya istri atau pacar gimana?" Kini giliran Malik yang bertanya.