Aku terdiam saat merasakan pipiku berdenyut dan sakit akibat tamparan dari wanita sialan itu. Aku menatapnya tajam begitupun dengan dia. Kedua orang tuaku nampak panik dan khawatir. Wanita jalang ini berkata, "Jangan bicara sembarangan! Aku bukanlah wanita murahan yang hanya menginginkan uang. Ayahmu sendiri yang datang kepadaku, bukan aku yang mendatanginya."
"Ya karena cara berpakaianmulah yang membuat Ayah tergoda," balasku tak mau kalah.
"Tiffany, jaga ucapanmu! Jangan berbicara seperti itu kepada calon Mamamu!" tegur Ayah. Aku pun mengalihkan tatapanku menatap ayah yang sedang menahan amarah.