"Te-terus gimana nasib temen pacar lo itu?" tanya Levina.
"Besoknya dia bunuh diri. Padahal dia orangnya baik loh. Kadang ...." Sarah menceritakan tentang si teman kekasihnya itu. Levina hanya menundukkan kepala dan memikirkan cerita tersebut. Levina yakin jika aplikasi Death Cam telah membunuh teman kekasih sahabatnya itu. Kemungkinan dia tidak mengikuti apa yang diperintahkan oleh aplikasi Death Cam, dan sebagai gantinya, dia dibunuh dengan cara membunuh dirinya sendiri. Bisa saja aplikasi tersebut memengaruhi si penggunanya agar mental serta fisiknya terganggu. Mungkin hal ini pun dirasakan oleh Levina. Ya, dihantui rasa bersalah, diancam oleh kematian dan tertekan dengan adanya pilihan yang harus dia pilih dalam 24 jam ke depan. Apalagi jika bukan, membunuh atau terbunuh?
"Sarah!" panggil Levina membuat Sarah berhenti bercerita. "Gue pengen cari tau informasi tentang aplikasi ini. lo bisa bantuin gue?"