Terdiam. Panik. Hampir tak bernafas, yang di rasakan Ellera saat ini. Hari ini, detik ini, di bawah terik matahari ini, cowok itu, Adinata, temannya, teman masa kecilnya, baru saja mengatakannya. Tidak salah? Ada apa dengannya? Bukankah baru kemarin cowok itu mengatakan bahwa dirinya tahu Ellera masih trauma? Namun mengapa? Mengapa dia mengatakannya? Apakah dia hanya bercanda seperti malam itu? Tidak! Ellera tidak akan seserius itu menanggapi lelucon yang dibuat Adinata, jika tidak ingin dipermalukan lagi seperti malam itu.