Ellera hanya bisa mematikan video call itu saat mulutnya tidak bisa di rem. Ellera tak percaya akan seceroboh itu. Ia lupa sedang berbicara dengan siapa.
Tokk ... Tokk ... Tokk
Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang tampak mengetuk pintu kamar Ellera. Tak membuka, Ellera justru langsung melempar tubuhnya ke ranjang sampai terpental kecil, gadis itu berniat untuk segera tidur secepatnya malam ini. Ellera, gadis itu tak memedulikan seseorang yang saat ini sedang menggedor-gedor pintunya, karena ia berpikir, orang di balik pintu itu mungkin Adinata.
Namun tak lama kemudian...
Titt! Titt! Titt!
Kini ponselnya yang ganti menjadi sangat berisik. Saat hampir terlelap dan berhasil tidur, dengan emosi, gadis itu meraih ponselnya dengan sangat kasar, kemudian melihat nickname nomor yang berani mengganggu dirinya selarut ini.