"Ayo kita berangkat!" ajak Naura namun Rifki membeku ditempatnya.
"Mas..." Naura mengibaskan tangannya di hadapan Rifki. Setelah tersadar Rifki mnejadi gugup, "Eh maafkan aku," ucap rifki garuk-garuk kepala malu karena ketahuan sedang mengagumi Naura yang memang terlihat sangat berbeda sari sebelumnya.
"Apakah kita jadi berangkat sekarang?" tanya Naura. Dengan cepat Rifki menarik tangan Naura dan segera pergi menuju restoran yang sudah di pesan olehnya. Selama perjalanan Rifki tidak henti-hentinya memandangi Naura demi apa dia berhias secantik ini dan membuat Rifki merasakan hal lain dalam dirinya, jantungnya kembali berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya dan sepertinya dia merasakan jatuh cinta lagi dan lagi pada Naura.
Berbeda dengan Naura yang nampak santai dan sepertinya tidak mempengaruhi misinya kali ini, katakanlah dia kejam namun dia tak ingin terus merasakan rasa bersalah pada saudaranya Jasmine karena bagaimanapun dia juga layak untuk bahagia.