Rifki menghampiri Naura yang berdiri di balkon kamarnya, dia menyelimuti bahunya dengan selimut yang baru diambilnya dari lemari. "Kau bisa masuk angin sayang jika terus di sini anginnya kencang kau tahu," ucap Rifki. Naura menoleh dan tersenyum pada Rifki. "Apa yang Mama katakan Mas?" tanya Naura. "Tak ada, hanya menanyakan tentang kesehatanmu saja," ucap Rifki. " juga bohong, dosa tahu!" ujar Naura mengerucutkan bibirnya membuat Rifki yang melihatnya gemas dibuatnya. "Kau ini," ucap Rifki memencet hidung Naura setelahnya dia memeluk tubuh Naura tak ingin melepaskannya.
"Kita balik ke Australia yuk!" ajak Rifki, Naura masih dalam mode diam tak berniat membalas perkataan Rifki baginya ke Australia adalah sebuah tugas penting dan dia tak ingin melibatkan suaminya karena dia tahu suaminya pun sangat sibuk di sini.