Suasana masih sangat berduka, apalagi Naura yang langsung down ketika Mama mertuanya meninggal, Rifki selalu mendampinginya seperti saat ini perhatiannya selalu pada istrinya yang sedang beristirahat. Rifki duduk di samping tempat tidur istrinya memegang jemari tangannya sesekali Rifki menciumnya.
"Bangun sayang, apa kau tak kangen padaku?" ucap Rifki.
"Nak Rifki, sebaiknya kamu makan siang dulu biar Naura Mama yang jaga. Mungkin sebentar lagi dia juga sudah sadar. Kamu juga harus kuat jika kau menginginkan dirinya kuat sepertimu. Pergilah Mama yang akan jaga di sini."
"Baiklah Ma, tolong jaga Naura untukku," pamit Rifki segera pergi ke bawah meninggalkan Naura dan Fitri di kamarnya. Langkahnya terhenti tepat di kamar Kevin begitu dia mendengar suara tangisan dari dalam kamar tersebut.
Tok...tok...tok...
Ceklek.
"Ada apa Na, kenapa kau menangis?" tanya Rifki melihat adik iparnya penuh dengan cucuran air mata. "Kemana Kevin?"