Sesampainya di rumah Rifki membaringkan tubuh Zahra di kamarnya. Pikirannya masih tertuju pada tatapan Jasmine padanya sesaat setelah menggendong Zahra keluar dari kamarnya. Tatapan yang sulit diartikan untuknya.
"Mas," seru Naura.
"Ada apa? aku mau mandi dulu ya, apa kau juga mau mandi denganku?" canda Rifki.
"Tidak, aku takkan mandi denganmu. Apa aku boleh bicara padamu sebentar saja," ucap Naura membuat Rifki penasaran apa yang sedang dipikirkan olehnya.
"Ada apa?" ucap Rifki.
"Apakah tadi kau melihat Kakakku Jasmine seperti sedang memendam sesuatu, tidak sepertinya dia sedang marah, benar tidak yang aku katakan?" tanya Naura pada Rifki, Rifki dapat bernafas lega ternyata Naura tidak melihat yang aneh hanya sebatas kata 'marah' bukan yang lain berbeda dengan pemikiran dirinya saat ini.
"Sudahlah sayang jangan terlalu dipikirkan, kau akan rugi sendiri jika ternyata semua yang kau pikirkan salah. Sebaiknya cepat mandi dan segera istirahat oke."
