"Nghh .... " Lusi mengerjapkan matanya dan menoleh ke samping. Dia tersenyum, melihat Arkan yang tengah tertidur dengan pulas.
Wanita itu menggeser tubuh, merapatkan posisi mereka dan memeluk sang kekasih.
"Kenapa kita terlihat seperti suami istri, ya?" ucap Lusi, sembari terkikik geli.
"Tunggu saja. Kita pasti akan menjadi pasangan suami istri sungguhan."
Lusi tersentak dan segera melepas pelukannya. Dia mengubah posisi menjadi duduk dan merapikan rambut.
"Mengapa kau diam saja? Kenapa tidak bilang, kalau kau sudah bangun?"
"Ahh .... " Arkan kembali meraih tubuh Lusi, dan mengajaknya berguling di atas tempat tidur. "Untuk apa aku memberitahumu? Lagi pula, aku masih ingin menikmati waktu berdua denganmu di atas sini."
Lusi mengulum senyum dalam-dalam. Dia sebenarnya senang, berada di posisi seperti ini dengan Arkan. Hanya saja, sebagai wanita, bukankah sudah sepantasnya bersikap seolah tidak suka?
Kalau kata orang, malu tapi mau.