"Arkan, apa aku boleh bertanya sesuatu?"
Arkan menghentikan langkahnya dan menatap Eflin dengan kening mengerut. "Ada apa?"
Eflin mengusap tengkuknya kaku. "Anu ... kau memiliki hubungan apa, dengan wanita tadi?"
Arkan melirik Jevon sekilas. "Wanita? Wanita siapa yang kau maksud?"
"Hm ... wanita yang mengobrol denganmu tadi."
Arkan terdiam. Dia mengusap wajah kasar dan menoleh ke arah lain. "Ada urusan apa denganmu? Siapa pun wanita itu, kau tidak berhak mengetahuinya."
"Apa ia kekasihmu?"
Arkan semakin mengerutkan kening. Kekasih? Siapa yang menyebarkan rumor seperti itu?
"Tidak. Bukan. Dia bukan kekasihku." Arkan pergi begitu saja. Dia sangat tidak suka, jika ada orang lain yang ikut campur dengan urusan pribadinya.
"Jev, tunggu!"
Jevon membuang napas kasar, sembari melirik lengan yang dicekal oleh Eflin. "Ada apa, Eflin? Apa yang kau ingin tahu dari Arkan, huh?"