"Kau suka?"
Lusi mengangguk kuat. Saat ini mereka tengah berdiri di tengah-tengah hamparan kebun teh yang hijau dan sedikit berembun.
Arkan sengaja membawa Lusi ke sana agar ia bisa membuang penat setelah bekerja seharian.
"Ayo ke sana!" Lusi menarik tangan Arkan dan membawanya berjalan lebih jauh. Ada beberapa orang petani yang tengah memetik daun teh di sana. Lusi memotret beberapa hal yang menarik untuk diungga di akun sosial medianya.
"Berdiri di sana, aku akan mengambil gambarmu."
"Tidak mau," tolak Arkan halus. Dia bukan tipe orang yang suka berfoto dan mengunggahnya ke internet.
"Tidak apa-apa. Kapan lagi momen ini terjadi? Cepatlah."
Untung saja Lusi yang meminta semua ini. Arkan berjalan gontai dan berdiri di tengah-tengah hamparan kebun teh. Seluruh tempat itu bertemakan alam. Banyak pohon pinus menjulang dengan buahnya yang gugur berserakan.
"Ayo berpose!" teriak Lusi dari jarak sedikit jauh.
Arkan berpose alakadarnya. Seperti para pria pada umumnya.