Hujan turun semakin deras. Lusi dan Keke masih berada di dalam toko buku Arkan. Keduanya tengah fokus menatap jendela dan memperhatikan rinai hujan yang belum reda sejak satu jam yang lalu.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kita harus menginap di sini?" Keke membuka suara di tengah suara hujan yang semakin bergemuruh.
"Lihat situasi saja. Aku ingin tidur, Keke. Kepalaku rasanya hampir pecah." Lusi merebahkan kepalanya di atas meja, dia sudah berniat tidur siang hari ini, tapi semuanya gagal.
"Bukankah di sini ada kamar? Tidur saja di sana. Aku akan membaca beberapa buku," ujar Keke beranjak dari duduknya.
Lusi berjalan ke arah kamar, dia mendapati Arkan yang tengah duduk di tepi ranjang sambil bermain ponsel.
"Arkan...." Lusi merengek dan memeluk tubuh pria itu.
"Ada apa? Kau sakit?" tanya Arkan, sembari menyentuh dahi dan seluruh wajah Lusi.
"Tidak. Aku hanya sedikit mengantuk. Apa aku boleh tidur di sini?"