"Hai, Jevon!"
Jevon menahan napas beberapa saat, ketika Jovanka, sang mantan kekasih menyapa dan menghampirinya.
"Ar, kau harus membantuku bersembunyi," bisik Jevon yang tengah berdiri di samping Arkan.
Berbeda dengan Jevon dan Arkan yang saling berbisik, ketiga wanita di belakang mereka saling memandang. Tidak ada yang tahu bahwa wanita yang tengah berjalan ke arah mereka adalah mantan kekasih Jevon.
"Kebetulan sekali kita bertemu di sini," sapa Jovanka ramah. "Jev, apa kau baik-baik saja?" imbuhnya, ketika mendapati raut wajah Jevon yang terlihat pucat dan sedikit berkeringat.
"Aku baik-baik saja." Jevon merapikan pakaiannya, dan berusaha tersenyum. Dia harus terlihat baik-baik saja di depan Jovanka.
"Arkan, sudah lama kita tidak bertemu. Apa kau masih mengingatku?"
Lusi menoleh pada Arkan. Keningnya sedikit berkerut, hingga kedua alisnya hampir bertaut. Tatapannya seolah bertanya, mengapa mereka bisa saling kenal?