"Ada apa? Mengapa kalian sudah ribut pagi-pagi sekali?" April menggeliatkan tubuh dan berguling di atas sofa. Kepalanya pusing, akibat bergadang semalaman.
"April, apa kau tahu, tentang Lusi yang telah resmi menjadi kekasih Arkan?" tanya Keke dengan sangat antusias.
"Sudah. Semalam Lusi menceritakannya padaku." April masih belum sadar sepenuhnya. Wanita itu berbaring sembari membelakangi kedua temannya.
"Kau lebih dulu mengaku pada April?" cecar Keke, tidak terima. Dia merasa diasingkan oleh Lusi.
Lusi memutar bola matanya malas. "Bukankah semalam kau tidur? Aku hanya melihat April di sini, dan aku menceritakan semuanya."
Keke mengangguk berulang kali. Dia merangkul kedua bahu Lusi dan menatap lurus ke depan. "Bagaimana rasanya? Setelah bertahun-tahun menyendiri, dan sekarang kembali jatuh cinta. Apa ada sensasi berbeda?"