"Arkan, di mana temanmu?"
Arkan yang tengah melakukan pemanasan di depan toko menoleh. "Di kamar," jawabnya.
"Dasar pemalas!" April masuk begitu saja ke dalam toko buku milik Arkan. Niat wanita itu sudah pasti ingin menjemput Jevon. Karena hari ini adalah hari pertama dia mengabdi di kafe milik wanita itu.
Arkan tidak memedulikan kepergian April. Biarkan saja mereka mengurus masalah mereka sendiri. Dia pun tidak akan membela Jevon, karena pria itu bersalah sudah membuat dapur April berantakan.
"Jangan memukuliku!"
"Bangun! Apa kau ingin melupakan janjimu?"
Arkan membuang napas berat, tatkala mendengar teriakan yang bersahutan dari dalam.
"Hey, kau tidak bisa terus memukuliku seperti ini."
Baru saja mengambil napas, Arkan sudah dikejutkan oleh kedatangan Jevon yang bersembunyi di balik tubuhnya.
"Cepat bekerja di tempatku! Jangan bersembunyi seperti pengecut!"
Di belakangnya April terus memukuli bagian tubuh Jevon yang bisa ia jangkau.