"Hai!"
Arkan tersenyum dan melambaikan tangan pada Lusi di seberang sana. Ya. Mereka tengah melakukan panggilan video saat ini. Persis ketika Arkan baru saja mendapat makan siangnya.
"Apa yang sedang kau lakukan di sana?" tanya Arkan, tatkala melihat Lusi yang tengah berjalan bersama Keke.
"Kami sedang mencari makanan. Aku melewatkan makan siang hari ini, dan itu sungguh menyiksa."
"Mengapa?" Raut wajah Arkan langsung berubah. Dia tidak suka, jika Lusi melewatkan makan satu kali pun.
"Huh ... seharian ini aku tidur, Ar. Perjalanan ke sini ternyata sangat melelahkan. Masih bagus aku bangun di sore hari."
April tiba-tiba merebut ponsel Arkan. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya to the poin.
"Ah, April! Aku sangat merindukanmu!" pekik Lusi.
April memutar bola matanya malas. "Jangan berteriak di tempat orang, Lusi. Jangan salahkan aku, jika nanti ada yang memukulmu."
"Tidak akan. Kau pasti tahu, seperti apa Keke melindungiku, kan?"