Sikap Dave yang menegaskan bahwa ia menyukai Lusi begitu kentara dan terlihat jelas. Pria itu seolah memberitahu Keke, bahwa ia cemburu saat mendengar Lusi telah memiliki seorang kekasih.
"Kenapa harus Lusi?" gumam Keke. Dia masih bersama Arman dan tengah berjalan-jalan di sekitar taman kota.
Arman menghela napas pelan. Kedua tangannya berada di dalam saku celana. "Cinta memang tidak bisa dipaksakan, Keke. Dave tidak salah, apalagi Lusi. Temanmu itu bahkan tidak tahu, jika Dave menyukainya."
"Aku tidak menyalahkan Lusi," jawab Keke cepat. "Aku hanya tidak menyangka jika Dave menyukai Lusi. Selama ini kami selalu bersama dengan nama pertemanan. Aku sangat terkejut mendengarnya."
Arman bergerak cepat dan berdiri di hadapan Keke. "Jangan membenci Lusi, oke?"
"Tidak akan." Keke tersenyum dan mendorong tubuh Arman menjauh. "Jangan menghalangi jalanku."