Jevon menggeliatkan tubuh, lalu mengucek kedua matanya dan mengerjap beberapa kali.
"Ini di mana?" gumamnya sebelum beranjak. "April?" ucapnya terkejut. Dia kembali mengingat kejadian tadi siang, dan ternyata mereka tertidur di atas lantai atas dan masih duduk di atas sofa.
Jevon terkekeh pelan sembari memperhatikan wajah April yang masih terpejam. "Sebenarnya kau adalah wanita yang baik. Tapi mengapa selalu membuatku kesal?" tanyanya, meski dia tahu April tidak akan mendengar.
"April, bangun, sudah malam." Jevon menggerakkan tubuh April pelan. Keduanya tertidur sampai malam di sana, tidak terasa. Mungkin karena efek hujan.
"Nghh...." April mengerang dan menggeliatkan tubuh. Kedua tangannya terangkat sembari meregangkan otot tubuhnya.
"Jevon? Sedang apa kau di sini?" tanya April dengan suara parau.
"Kita tertidur di sini dari tadi siang. Ayo bangun, sepertinya Arkan dan yang lainnya sedang menunggu."
April mengangguk dan meraih tangan Jevon tiba-tiba.