"Apa yang harus aku lakukan untuk tugas ini?"
Arkan mengabaikan pekerjaannya dan mendekati Jevon. "Kau harus membaca satu novel terjemahan dan menuliskannya kembali. Ini adalah tugas anak sekolah menengah. Jadi, sangat mudah untuk kau kerjakan."
Jevon berdecak sedikit kesal. Niat ingin mendapat bantuan dari Arkan, pria itu justru menceramahi dan membandingkannya dengan siswa sekolah menengah.
Jevon tahu, dia tidak berasal dari jurusan itu ketika duduk di bangku sekolah menengah, namun Arkan tidak boleh membandingkan apalagi meremehkan seperti itu.
"Baiklah. Semoga saja aku mengerti," ketus Jevon menggeser tubuh, menjauh dari Arkan.
Pria bernama Arkan itu tidak peduli sama sekali. Dia tetap menjadi diri sendiri yang tidak takut atau sungkan pada siapa pun, termasuk Jevon.
Jevon melirik ke samping, memperhatikan Arkan dan berharap jika pria itu menoleh dan berinisiatif memberi bantuan kepada dirinya.