Farel dan Ratna sudah tiba di depan rumah Sheila. Mereka melihat kembali alamat yang Aksa berikan.
"Pa, ini bener rumahnya?"
"Kalau liat dari alamat yang Aksa kasih, ini emang alamatnya, Ma."
Ratna mengetuk pintu rumah hingga keluar salah seorang asisten rumah tangga, yaitu Mbak Ana.
"Selamat siang. Apa benar ini rumahnya Sheila?"
"Benar. Ini pasti Pak Farel dan Bu Ratna, ya?"
Ratna dan Farel tersenyum ramah. "Benar, Bu. Saya orang tuanya Sheila" ucap Ratna.
"Saya Ana. Tapi Neng Sheila manggil saya Mbak Ana. Mari silakan masuk."
Ratna sembari menggandeng tangan Farel masuk ke dalam rumah Sheila. Rumah yang sebenarnya milik Aksa itu terlihat mewah , sangat nyaman untuk ditempati.
"Sheila cuma tinggal sendiri, Mbak?"
"Iya, Bu. Tapi kadang banyak temen-temennya yang datang, dan nginep di sini."
"Syukurlah. Berarti Sheila udah punya temen di sini, Mbak?"
"Banyak, Pak, Bu. Neng Sheila itu termasuk orang yang mudah akrab dengan siapa aja. Jadi temennya juga banyak."