"Mbak Vi, emang Mbak sekarang udah nggak naksir sama pak Ilham, ya?"
Vianti terdiam beberapa saat. Sudah lama Kiki tidak bertanya seperti ini padanya.
Wanita itu mengulas senyum. "Nggak, Mbak. Saya sadar kalau saya nggak akan bisa dapetin pak Ilham. Apalagi pak Ilham udah punya pacar"
"Nah, gitu dong, Mbak! Saya seneng dengernya. Diantara kita berrmpat kan nggak boleh ada yang pacaran. Ya ... Walaupun kalian berdua sama-sama belum menikah"
Sialan! Vianti mencaci maki Kiki di dalam hatinya. Setiap kata yang keluar dari mulut manis Kiki sangat beracun.
"Ehm ... Iya, Mbak. Kalau gitu saya duluan, ya" Vianti keluar dari kamar mandi setelah memastikan lipstiknya nampak rapi dan wajahnya semakin cantik.
Berada di dekat rekan kerja wanitanya itu tidak pernah memancarkan aura positif.
Vianti sengaja mengatakan bahwa ia sudah tidak laki menyimpan rasa pada Ilham. Semua itu demi image dan citra nya sebagai wanita.