Lusi berlari kecil ke arah gerbang kampus Arkan dan melambaikan tangan pada pria yang baru saja keluar dari gedung.
Arkan menengok kanan kiri dan langsung memeluk tubuh Lusi setelah sampai di seberang.
"Aku sangat merindukanmu," ucap Lusi yang berada di dalam pelukan Arkan.
"Aku juga merindukanmu, Lusi. Padahal semalam baru bertemu."
Jevon dan Lusi hanya bisa memperhatikan sepasang kekasih yang tengah berpelukan di depan gerbang kampus mereka.
Senyum Jevon terpancar dengan rona bahagia. Melihat sahabatnya yang pada akhirnya mendapat cinta yang ia impikan.
"Mengapa Lusi sangat tidak tahu malu? Dia sepertinya tidak bisa jauh dari Arkan, walau sehari," ucap Daisy penuh iri.
"Biarkan saja. Kau seperti orang yang tidak pernah pacaran saja," kata Jevon menghampiri pasangan terkuat di muka bumi ini.
"Ar, lebih baik kau bawa Lusi ke dalam. Bukankah kita akan makan siang? Daripada kalian berpelukan di pinggir jalan?"