"Apa kau akan mendatangi Lusi sore ini?"
"Tidak akan. Aku tidak akan pernah meminta maaf pada wanita itu."
Yuke menyentuh pundak Belania, hingga ia menoleh. "Lebih baik kau mengalah untuk saat ini. Karena aku lihat, Arkan tidak main-main dengan ucapannya."
Belania meremas bantal yang berada di dalam pelukannya. Sebenarnya dia tidak sudi untuk meminta maaf pada Lusi, namun ancaman Arkan memang terdengar serius.
"Menurutmu, apa lebih baik aku menemui mereka saja?"
Yuke mengangguk membenarkan. "Lebih baik begitu. Kau tidak ingin mendekam di penjara, bukan?"
"Tidak," jawab Belania cepat. "Tapi jika aku mengaku, pasti nanti aku yang menjadi bulan-bulanan pengguna internet."
"Tidak apa-apa. Yang penting kau sudah melakukan kebenaran."
Benar. Lebih baik dihujat sementara, daripada harus meringkuk di balik jeruji besi. Dia tidak mau.
"Kalau begitu, temani aku ke kantor Creatif sore ini."
***
"Jadi yang melakukan semua ini adalah Belania?"