Permasalahan Arkan dengan Daisy masih terus berlanjut.
Tidak. Bukan Arkan yang sengaja memperpanjang masalah ini, melainkan Daisy.
Wanita itu terus menerus mengganggu Arkan selama di kampus. Padahal Arkan maupun Jevon sudah berusaha menghindar dan meminta Daisy untuk mendekati mereka lagi.
"Arkan, tolong dengan penjelasanku dulu!"
"Daisy, apa kau tidak punya telinga? Arkan sudah memintamu pergi dan jangan temui dia lagi. Tapi kenapa kau keras kepala?"
"Ini bukan urusanmu!" Daisy menatap Jevon sengit. "Lebih baik kau pergi, aku ingin berbicara berdua dengan Arkan."
Jevon tertawa sinis dan berdiri di hadapan Daisy. "Tidak boleh. Aku tidak akan mengizinkanmu mendekati Arkan."
Arkan yang tengah membaca buku terlihat begitu tenang dan tidak merasa terganggu. Dia hanya cukup diam dan mengabaikan Daisy, tanpa perlu membuang tenaga.
"Arkan, kau harus mendengar penjelasanku dulu. Kita sudah lama berteman dan besahabat, kau tidak mungkin kan, membuangku begitu saja."
