Hubungannya dengan Lusi semakin memburuk. Setelah berseteru dengan Dave, Arkan kembali ke apartemen. Kediaman di depannya masih terlihat sepi, artinya Lusi belum kembali.
Arkan berdiri di bawah pancuran shower. Tubuh dan perasaannya terasa lelah beberapa hari ini. Batinnya sedikit terluka, hatinya tersentil tatkala mengingat bahwa Lusi kini menjauh darinya.
Lima belas menit berlalu. Arkan keluar kamar mandi dengan lilitan handuk di pinggangnya.
"Jev, kau sudah pulang?" tanya Arkan, tidak terkejut sama sekali.
"Sudah." Jevon dengan santainya merebahkan tubuh di atas tempat tidur Arkan. Sembari memperhatikan pria yang tengah membelakanginya.
"Bagaimana? Kau berhasil mengutarakan cinta pada April?" Arkan benar-benar tidak tahu malu. Dengan santainya dia mengenakan pakaian di depan Jevon.
"Sudah. Tapi anehnya, dia justru berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang alu katakan."
Arkan menghela napas, sembari menjemur handuk basah di balkon kamarnya.