Jevon mengangkat tangan pada Arkan yang mulai melajukan mobilnya. Pria itu berbalik, memasuki restoran April yang terlihat ramai seperti biasanya. Wanita itu menjalankan bisnisnya dengan sukses.
Bel berbunyi ketika Jevon memasuki restoran itu, membuat si pemilik menoleh dan hendak menyambut kedatangannya.
"Aku pikir pelanggan istimewa. Rupanya kau," ucap April dengan senyum agak sinis.
"Apa aku bukan tamu istimewa untukmu?"
"Sama sekali bukan." April menyodorkan buku menu pada Jevon, setelah pria itu menempati meja.
"Aku tidak ingin memesan dulu. Kedatangan ku ke sini karena untuk bertemu Lusi."
Kening April berkerut. "Lusi? Kau sudah mendapat kabar darinya?"
Jevon mengangguk pelan. "Tadi dia menghubungiku dan meminta bertemu di sini. Aku tidak tahu apa yang ingin dibicarakan wanita itu."
April menarik kursi dan duduk berseberangan dengan Jevon. Kedua tangannya terlipat di atas meja dengan tubuh sedikit condong ke depan.