"Ke mana saja kau beberapa hari ini? Mengapa baru muncul di kampus?"
Arkan menghentikan pergerakannya dan berbalik. Sorot matanya dingin, dia berjalan menghampiri wanita yang sudah membuat hubungannya dengan Lusi berantakan.
"Untuk apa kau kemari?" Arkan menatap Daisy dengan ekspresi menantang. Setelah membuat kekacauan, berani sekali wanita itu muncul di hadapannya.
Daisy tersenyum dengan wajah tanpa dosa. Dia melangkah maju, berdiri berhadapan dengan Arkan. "Aku hanya ingin menyapa. Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?"
Arkan berdecih. Senyumannya tidak kalah sinis dari Daisy. "Kenapa? Aku tidak butuh dicemaskan oleh wanita sepertimu. Apa sekarang kau puas, huh? Kau berhasil membuat aku dan Lusi berpisah seperti sekarang."
"Jadi ... kau dan Lusi telah resmi berpisah? Siapa yang mengatakan putus? Kau atau wanita itu?"
"Daisy!" Bentakkan Jevon membuat Daisy menoleh. Wanita tidak tahu malu itu melipat kedua tangan di depan dada, melangkah mundur sedikit menjauh dari Arkan.