"Mana dia? Kenapa belum datang juga? Aku sudah menunggunya lebih dari setengah jam. Awas saja jika berani terlambat."
Setengah jam yang lalu, Keke meminta diturunkan di depan mall besar di kota Bandung. Wanita itu meminta Arman untuk bertemu dan memenuhi syarat yang pernah mereka obrolkan sebelumnya.
"Keke!"
Keke menoleh dan melihat Arman yang baru saja tiba dengan napas tersendat. Pria itu membungkuk sembari mengatur napas.
"Kau terlambat lima menit," ucap Keke ketus.
"Maafkan aku. Ketika kau mengirim pesan, aku belum siap-siap dan tidak tahu bahwa kau akan mengajakku pergi."
Keke membuang wajah sinis. Sudah menyebalkan, sekarang semakin menyebalkan.
"Ayo pergi," ajaknya berbalik badan.
"Ada apa? Kenapa kau membawaku ke mall?" tanya Arman.
"Kau masih ingat, apa yang aku katakan kemarin?"
"Apa?"
"Syarat agar kau bisa aku maafkan."
Arman sedikit berpikir sambil berjalan. Namun bibirnya terangkat dan segera berdiri di depan Keke.
"Kau mau memaafkanku?" tanyanya heboh.
