"Apa hanya ada pertemanan, di antara kalian berdua?"
Arkan menoleh dan mengubah posisi duduknya. Dia meraih kedua tangan Lusi untuk digenggam.
"Kami hanya berteman, Lusi. Tidak ada ikatan lain. Aku hanya menghargai hubungan pertemanan kami, yang terjalin sejak kecil. Karena bagaimanapun juga, Daisy adalah teman kecilku yang paling baik."
Lusi tahu, pertemanan memang tidak akan pernah putus sampai kapan pun. Namun masih bisa naik, ke jenjang yang lebih tinggi, kan? Dan itulah yang dia khawatirnya sekarang.
Tapi melihat Arkan yang sepertinya, nampaknya percuma jika ia mengutarakan kecemburuannya. Arkan akan tetap menjalin hubungan dengan Daisy.
"Baiklah. Aku percaya padamu," tutur Lusi sambil tersenyum. Semoga yang dia cemaskan tidak benar-benar terjadi.
"Terima kasih. Kau jangan khawatir, aku tidak mengecewakanmu."
Mereka berpelukan. Meski begitu, Lusi belum sepenuhnya percaya pada Arkan. Ia harus tetap berjaga-jaga dan tidak boleh memberi celah pada Daisy.