David dan Violla segera masuk ke dalam lift dan memencet angka tiga pada tombol yang tersedia. Di sana lah David berniat melakukan sesuatu yang entah apa itu.
Violla benar-benar tidak mengerti apa yang akan dilakukan David, tapi saat ini sahabatnya itu sudah memesan kamar yang bersebelahan dengan kamar yang digunakan oleh Rian dan juga Anjani.
"Sebenarnya kamu mau ngapain sih, Dav?" tanya Violla bingung.
"Aku?" tanya balik David sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ya, kamu! Memang siapa lagi?" ketus Violla karena David seakan terus menyembunyikan sesuatu darinya.
"Sabar, nanti kamu juga akan tahu. Kamu jangan seperti emak-emak yang tingkat kekepo'an nya di atas rata-rata," celetuk David benar-benar terdengar menyebalkan.
"Terserah! Lebih baik aku pulang saja kalau kamu main rahasia'an!" ancam Violla kesal.
"Pulang saja sana! Aku bisa memanggil wanita lain untuk menemaniku," sahut David sambil melenggang keluar dari lift yang kebetulan sudah terbuka.