Pagi harinya, Livia sudah sibuk dirias para MUA yang didatangkan Tuan Eldaz. Meskipun pernikahannya dengan Rian tidak akan di adakan resepsi dulu karena Nyonya Diana yang masih belum luluh juga, tapi tetap saja Tuan Eldaz ingin anak dan menantunya mengenang pernikahan mereka dengan manis.
Lelaki tua itu juga berjanji akan mengadakan resepsi jika Nyonya Diana sudah luluh dan merestui pernikahan mereka nantinya. Makannya, Livia dan Rian bertugas untuk terus meluluhkan hati dari ratu di rumah itu.
"Wah, cantiknya," ucap Almira yang baru memasuki kamar Livia.
Livia tersenyum pada pantulan Almira di cermin. Dia benar-benar kagum karena Almira tidak sedikit pun menunjukan aura permusuhan padanya meskipun dia sudah merebut Rian.
"Al, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Tolong kamu jawab dengan jujur," ucap Livia membuat kening Almira langsung mengernyit.
"Tanyakan saja. Aku akan berusaha menjawabnya dengan jujur," sahut Almira sambil mendudukan diri di pinggir ranjang.