Setelah sampai di restoran yang di janjikan, Rian segera masuk dan memesan beberapa makanan untuk mengganjal perutnya. Dia memang belum sempat sarapan tadi. Di apartemen Livia pun dia malah berdebat tidak jelas.
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Anjani datang. Wanita itu langsung mendudukan diri di hadapan Rian yang sedang asik dengan makanannya.
"Hey, apa kamu sangat kelaparan hingga makan dengan begitu rakus?" tanya Anjani dengan mata yang memicing melihat kelakuan Rian.
"Aku butuh tenaga lebih untuk memulai hari ini," jawab Rian tanpa menoleh pada Anjani.
"Ayolah, Rian. Aku datang kesini bukan untuk kamu acuhkan. Aku masih banyak pekerjaan di kantor," ucap Anjani berhasil menghentikan aktivitas Rian.
Laki-laki itu segera mengambil tissue lalu mengelap mulutnya yang mungkin kotor karena makanan. Tak lupa dia juga membasahi dulu tenggorokannya sebelum berbicara dengan Anjani.
"Aku dalam masalah besar saat ini," ucap Rian dengan helaan napas berat.