Dengan penuh semangat Almira menikmati rujak buah yang baru saja disajikan para bawahan Marco. Wanita hamil itu seakan tidak peduli dengan kesusahan para penculiknya dan hanya menikmati makanan yang dia inginkan.
Bahkan Marco yang barusan kena ulat bulu hingga tubuhnya bentol-bentol pun tak Almira hiraukan. Seolah kesusahan orang lain tak berarti apa-apa untuknya.
Yang wanita itu pedulikan hanya kesenangan perutnya saja. Lagian salah Marco sendiri kenapa malah sok-sokan menculik Almira. Sekarang, kalau Marco kesusahan itu adalah hasil dari apa yang diperbuat laki-laki itu sendiri.
"Almira, sekarang perutmu sudah kenyang, kan? Jadi, apa bisa kami mengikatmu supaya mudah untuk kami meminta tebusan pada suami dan juga mertuamu?" tanya Marco dengan tangan yang tak bisa tinggal diam terus menggaruk tubuhnya. Kelakuan laki-laki itu sudah miril saja dengan yang namanya monkey.