Violla menghela napas panjang. Sepertinya, bukan ide buruk juga melayani David bicara dari pada dia harus menahan napas karena terlalu sesak berada dalam jarak yang begitu dekat dengan lelaki itu.
Apalagi Violla sadar David bukanlah laki-laki yang akan mudah menyerah. David akan melakukan apa pun sampai keinginannya terpenuhi. Violla tidak ingin itu terjadi karena itu artinya dia akan berlama-lama dengan David kalau begini ceritanya.
"Baiklah David, sekarang katakan apa yang ingin kamu bicarakan! Tapi ingat, aku tidak memiliki waktu untuk basa-basi," ucap Violla memilih mengalah karena akhirnya dia akan tetap kalah.
"Hem, kita kembali ke apartemenku dulu. Aku harus berganti baju dulu," sahut David sembari melepaskan kukungannya di tubuh Violla.
"Enggak! Aku enggak mau kembali ke tempat itu lagi. Kalau kamu mau bicara, bicaralah di sini!" tolak Violla benar-benar tak berminat kalau harus kembali ke tempat yang akan membuat dadanya terasa sesak.