Chapter 228 - Memata-matai

Pagi harinya, Daffa tetap bersikap biasa saja seolah tidak ada hal yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman.

Laki-laki itu sengaja menyembunyikan keresahan hatinya demi mengungkap kebenaran tentang istri dan juga saudara sepupunya.

"Al, aku berangkat lebih pagi hari ini, ya. Aku ada meeting dengan seseorang," ucap Daffa sengaja memilih keluar lebih awal.

"Oh, oke. Hati-hati, Daf. Jangan lembur, ya. Aku enggak mau tidur sendirian," pinta Almira sembari menghampiri suaminya dan bergelayut manja di lengan lelaki itu.

"Aku enggak janji, karena takut tidak bisa menepatinya. Tapi aku akan berusaha pulang lebih awal. Kamu baik-baik di rumah. Jangan lupa, ketemuan sama Violla nya jangan lama-lama. Kamu harus banyak istirahat," ucap Daffa mengingatkan.

Almira menganggukan kepala dengan pelukan yang semakin erat. Daffa pun mendaratkan kecupan hangat di kening istrinya seolah ini adalah kecupan terakhir yang akan dia berikan untuk wanita yang sudah mengalihkan dunianya itu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS