Hari ini Daffa bekerja dengan lesu. Semua tumpukkan dokumen di depannya, seakan hanya menjadi penonton keresahan Daffa saat ini.
Bagaimanapun juga, kenyataan kalau Almira benar-benar bersama David cukup menguras emosinya. Rasa percayanya pada gadis itu sedikit goyah karena apa yang dikatakan Anjani hebat adanya.
"Huft, sebaiknya aku batalkan saja niat untuk lembur. Aku harus menanyakan semuanya langsung pada Almira," ucap Daffa segera membereskan berkas di depannya.
Dalam keadaan hati yang tidak tenang seperti ini, tidak mungkin Daffa bisa bekerja dengan benar. Yang ada, nanti semuanya akan acak-acakan. Bahkan bisa saja Daffa melakukan kesalahan saat tidak fokus.
Setelah semua berkas beres, Daffa segera menyeret langkahnya keluar dari ruangan. Sunguh, dia tidak memiliki semangat lagi untuk mengerjakan apa pun saat ini.
"Hans, aku tidak jadi lembur. Kamu juga pulanglah!" ucap Daffa begitu sampai di depan meja kerja Hans.