David hanya tersenyum kecil menanggapi pertanyaan Violla dan juga tatapan wanita itu yang seakan menuntut jawaban.
"Jadi, kita akan makan di mana?" tanya David mengalihkan pembicaraan.
"Em, terserah," jawab Violla malas. Wanita itu tahu benar jika David sengaja membuat perasaannya tak karuan. Jadi, biarkan saja laki-laki itu bertindak sesukanya karena Violla tak ingin ambil pusing.
"Kita makan di warteg saja, mau?" tawar David.
Violla hanya mengangguk sebagai jawaban. Terlalu malas rasanya untuk bersuara. Sementara David pun seolah tidak peduli. Inilah yang membuat Violla begitu enggan untuk mengajak laki-laki itu berbicara.
Setelah beberapa saat berkendara, akhirnya David menghentikan laju mobilnya tepat di depan warteg.
Mereka turun dari mobil dan ikut bergabung dengan para pelanggan yang lainnya.
"Mau pesan apa?" tanya David pada Violla.
"Terserah," jawba Violla singkat.