Selesai melakukan aktivitas yang menyenangkan, nyonya Diana dan Marco tampak terkapar kelelahan. Di usia mereka yang sudah matang, bukan mengurangi nafsu yang ada dalam diri keduanya, justru menambahnya hingga berkali-kali lipat.
Wajar saja, akibat kekurangan belaian bahkan Nyonya Diana tidak mendapatkan sama sekali hal itu dari suaminya, membuat semangat mereka menjadi menggebu-gebu saat mendapatkan tempat untuk melampiaskan hasrat.
"Bagaimana pertemuan kamu dengan Eldaz tadi? Apa kamu berhasil meyakinkan dia untuk bergabung di proyek yang sedang kemu kerjakan!" tanya nyonya Diana penasaran.
"Tentu saja. Dia begitu yakin untuk bergabung denganku dalam proyek ini. Aku yakin rencana kita akan berjalan dengan mulus tanpa ada halangan apa pun," sahut Marco dengan senyum penuh kemenangan.
"Ah, sukurlah. Eldaz itu memang mempunyai kelemahan mudah percaya pada orang lain. Padahal dia tidak tahu saja jika yang kini ada dia masuki itu kandang singa. Hahaha …."