Seorang laki-laki yang masih gagah di usianya yang sudah matang, tampak turun dari mobil. Di depannya kini, ada gedung menjulang tinggi yang menjadi salah satu sumber kekayaan keluarga Eldaz.
"Ternyata semuanya masih sama seperti saat aku datang ke tempat ini. Malah, kalau aku lihat-lihat semuanya terlihat lebih maju. Hem, aku tidak sabar untuk melihat putraku duduk sebagai pemimpin di tempat ini," gumam orang itu dengan senyum penuh seringai.
Dengan langkah yang riang, laki-laki itu memasuki gedung perkantoran. Waktu yang masih pagi membuat para karyawan terlihat mengernyit heran melihat kedatangannya.
Laki-laki itu berjalan menuju resepsionis, untuk menanyakan keberadaan si Bos besar.
"Permisi, apa Tuan Eldaz sudah datang!" tanya orang itu to the point.
"Sudah dari sepuluh menit yang lalu, Tuan," jawab sang resepsionis.
"Kalau begitu apa boleh saya meminta bertemu dengan beliau?"
"Apa Anda sudah memiliki janji, Tuan?"
"Ya, atas nama Marco Alison."