Setelah menangis ria dipemakaman, kini semu orang sudah kembali berada di dalam mobil masing-masing.
Namun, tempat yang dituju Daffa dan juga Tuan Devan itu sama, yaitu kediaman Tuan Devan. Sementara Tuan Eldaz sendiri, tidak bisa ikut pergi bersama mereka karena pertemuan yang tadi sempat ditunda ternyata sebentar lagi akan digelar. Jadi terpaksa dia mengasingkan diri dan berjanji akan menyusul jika pekerjaannya sudah selesai.
"Apa kamu bahagia, Daf?" tanya Almira begitu senang melihat suaminya yang terus menyunggingkan senyum sedari tadi.
Daffa menoleh dan mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Sangat, Al. Aku sangat bahagia. Ternyata apa yang aku takutkan tidak terjadi. Paman menerima aku dengan tangan terbuka dan tidak membenci aku seperti apa yang aku takutkan. Bahkan kita akan bertemu dengan Bibi sebentara lagi. Semoga saja, Bibi juga akan mau menerimaku," ucap Daffa begitu bersemangat.